Rabu, 11 Juni 2008

Sebelum membahas peran budaya keselamatan, manajemen/organisasi dan permasalahan teknis dalam kecelakaan peswat angkasa. Beberapa hal yang akan dibahas meliputi: Analisisi Kecelakaan, Faktor Penyebab Kecelakaan, Jenis-jenis pesawat yang mengalami kecelakaan, dan Uraian terjadinya kecelakaan hingga Kesimpulan.

2. Analisis Kecelakaan

Dari persoalan tersebut, dapat disimpulkan bahwa faktor penyebab kecelakaan yang terjadi pada pesawat angkasa, disebabkan oleh 3 faktor utama sebagai berikut:
a. Peran budaya keselamatan.
b. Peran manajemen/organisasi.
c. Peran masalah teknis.

3. Faktor Penyebab Kecelakaan Pesawat Angkasa
Ketiga faktor tersebut di atas diuraikan sebagai berikut:

a. Peran budaya keselamatan.
Budaya keselamatan (the safety culture) adalah sikap secara umum (general attitude) dilakuan pendekatan pendekatan terhadap keselamatan (approach to safety) yang merupakan refleksi dari pekerjaan dalam suatu industri (reflected by those working in industry).

b. Peran manajemen/organisasi.
Manajemen/organisai merupakan salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan pesawat angkasa. Peran Organisasi ini disebabkan oleh dua subbagian yaitu disfusi responsibility dan otoritas, serta keterbatan saluran komunikasi dan kurangnya aliran informasi.

c. Peran masalah teknis (Technical deficiencies).
Masalah teknis biasanya sangat erat kaitannya dengan budaya perusahaan dan tingkatan manajerial.

Masalah teknis pada persoalan ini dibagi menjadi 5 bagian, yaitu:
Rekayasa Perangkat lunak dan sistem yang tidak lengkap (Inadequate system dan software engineering).
· Lemah atau tidak adanya pesefikasi.
· Fungsi perangkat lunak dan ketidakpastian yang kompleks (unnecessary Complexity and software functionality).
· Perubahan yang tidak diikuti dengan analisis keselamatan Software reuse and change without appropriate safety analysis.
· Kelalaian dasar dari praktek rekayasa keselamatan dalam komponen digital
Sedikitnya aktivitas untuk mereviw ulang (Inadequate review activities)
Tidak efektifnya rekayasa sistem (Inefective system engineering).
Minimnya rekayasa faktor manusia (Inadequate human factors engineering).
Minimnya pengujian dan simulasi linglungan (Flaws in the test and simulation environment).

4. Jenis Pesawat yang mengalami kecelakaan

Jenis-jenis pesawat yang mengalami kecelakaan angkasa adalah sebagai berikut:
1. Ariane 501.
2. Mars Polar Lander (MPL).
3. Mars Climate Orbiter (MCO).
4. SOHO (Solar Heliospheric Observatory).
5. Titan/Centaur/Milstar.

5. Uraian Kecelakaan untuk masing-masing pesawat

1. Peran Budaya Keselamatan (the Safety Culture)

Berbagai aspek dari kepuasan dan discounting atau kesalah pahaman dari resiko yang terkait perangkat lunak.
· Ariane 5; tidak adanya proses formal untuk melakukan verifikasi dan validasi dari konstanta filtering atau untuk memonitor penilian sikap.
· MPL; memfokuskan pada biaya dan penjadwalan akhir, sehingga terlalu banyak pengurangan terhadap penerapan rekayasa praktis dan dalam pengecekan keseimbangan yang diperlukan untuk mensukseskan misinya.
· MCO; fokus pada biaya dan penjadwalan secara objektif, akan tetapi kurang memperhatikan identifikasi resiko dan manajemen.
· SOHO; terlalu percaya pada tim sehingga kurang memperhatikan resiko yang diakibatkannya.
· Titan/Centaur; tidak ada seorangpun yang memperhatikan perangkat lunak yang dikembalikan lagi ke LMA di Denver.

2. Peran Manajemen/Faktor Organisasi

2.1. Disfusi Responsibity dan Authority
· Ariane 501; tidak memberikan reponsibilitas dan otorisasi keselamatan, dan kurangnya kerjasama antar personal dalam oranisasi.
· MPL; terlalu banyak melakukan pemotongan biaya.
· MCO; terlalu banyak melakukan perubahan aturan dalam manajemen
· SOHO; staf yang mengoperasikan pesawat, dapat melakukan perubahan prosedur tanpa peninjauan ulang yang tepat.
· Titan dan Mars 98; perubahan program dari proses oversight ke proses insight menggambarkan perbedaan pada tahap umpan balik pengawasan terhadap tahapan yang lebih rendah.

2.2. Limited Communication Channels and Poor Information Flow
Berdasarkan ada/tidaknya saluran komunikasi serta kurangnya aliran informasi.
· Ariane 5; informasi teknis tdaik dijabarkan secara rinci.
· MPL; interaksi dari anggota dalam suatu kelompok sangat kurang
· MCO; antara tim pengembangan proyek dan tim operasi terjadi kurang terjalin komunikasi yang baik.
· SOHO; antara tim operasi dan team ahli ada ketimpangan dalam komunikasi
· Titan; tidak mendapatkan orang yang tepat, sehingga informasi yang kritis tidak dapat diselesaikan secara baik.

3.Technical Deficiencies

3.1.Inadequate System and Software Engineering

3.1.1. Poor or Missing Specification

Hampir semua kecelakaan pesawat angkasa ada hubunganya dengan kurangnya persayaratan dan kesalahpahaman tentang apa yang seharusnya dilakukan oleh perangkat lunak.
· MPL; tidak adanya dokumen spesifikasi kebutuhan yang menunjukkan adanya kegagalan, sehingga tidak jelas Rasionalitas kebutuhan dalam spesifikasi perangkat lunak.
· MCO; informasi rekayasa perangkat lunak sangat sedikit.
· SOHO; tidak ada prosedur untuk menjalankan perangkat lunak (user guide).
· Titan/Centaur; tidak ada orang yang mengerti tentang dampak dari filtering roll rate to zero.

3.1.2.Unnecessary Complexity and Software Functionality
Peninjauan tentang kompleksitas dan fungsi perangkat lunak yang tidak diiperlukan.
Ariane 5 dan Titan; kecelakaan karena fungsi perangkat lunak yang tidak berfungsi
MPL; adanya perangkat lunak yang dieksekusi padahal seharusnya tidak perlu.
MCO; tidak menyebutkan tentang fitur-fitur perangkat lunak.
SOHO; masalah dengan complecency resiko perangkat lunak dan terlalu banyaknya fitur sehingga perangkat lunak menjadi semakin komplek..

3.1.3. Software Reuse or Changes without Appropriate Safety Analysis
Penggunaan kembali perangkat lunak dan perubahannya tanpa analisis keselamatan yang tepat.
· Ariane 5; terjadi overflow 16 bits pada perangkat lunak Ariane 4
· MCO; Mars Global Surveyor Project kurang detil pada perangkat lunak.
· SOHO; perubahan perangkat lunak tanpa dilakukan analisis yang tepat.

3.1.4. Violation of Basic Safety Engineering Practices in Digital Components
Pelanggaran dari penerapan rekasaya perangkat lunak dalam komponen digital.
· Ariane 5; perangkat lunak tidak simpel dan tidak standar untuk pengecekan overflow, sehingga program yang dibuat jadi tidak simpel.
· MPL; pembuat perangkat lunak tidak memasukakan mekanisme proteksi signal sensor transient.
· SOHO, Titan, dan MCO; laporan kecelakaanya tidak menyebutkan apakah termasuk fitur-fitur untuk pencegahan terjadinya masalah, sehingga tidak dapat diimplemntasikan.

3.2. Inadequate Review Ativities
Penyebab kecelakaan pesawat angkasa disebabkan karena tidak cukupnya review aktivitas.
Ariane 5; tidak ada informasi yang menyediakan tipe review yang ditangani.
SOHO; pada command-commandnya sangat subjektif dan sangat terbatas reviewnya
MCO, MPL, dan Titan : QA sering menjadi sebuah aktivitas yang tidak efektif yang dibatasi untuk pengecekan dokumen yang tidak diverifikasi kualitas isinya.

3.3. Ineffektive System Safety Engineering
Semua laporan kecelakaan tidak memberitahukan safety program dan system safety
Aktivities.
· Ariane 5; laporan menjelaskan hasil keputusan bukan proses yang digunakan untuk mencapai keputusan tersebut.
· MPL; tidak cukupnya identifikasi resiko yaitu selama pengembangan MPL, fault tree dan aktivitas analisis resiko tidak digunakan secara konsisten.
· MCO; tidak adanya suatu proses seperti fault tree analysis, untuk menentukan apa yang mungkin salah selama suatu misi untuk membantu dalam design, review, dan contigency planning.
· SOHO; perubahan pada prosedur operasional menjadikan suatu komponen menjadi kritis.
· Titan; tidak dilakukannya analisis kecelakaan.

3.4. Flaws in the Test and Simulation Environments
Terdapat cacat dalam pengujian dan simulasi lingkungan kerja.
· Titan; tidak ada pengujian perangkat lunak yang akurat.
· Ariane 5; tidak adanya batasan pengoperasian dari implementasi selama pengujian.
· MPL; Touchdown sensing software tidak diuji dengan landernya dalam kofigurasi penerbanganya.
· MCO; software yang berubah tidak diuji secara benar.
· SOHO; pengujian menggunakan simulator, akan tetapi simulatornya tidak dipelihara dengan baik sehingga ada yang cacat.

3.5. Inadequate Human factors design for software
Merupakan dampak tahap awal yang diakibatkan kesalahan manusia pada perancangan perangkat lunak.
· MCO, Titan, dan SOHO); semua kecelakaannya disebabkan adanya kesalahan pada manusia pada operator.

4. Kesimpulan

Berdasarkan urian di atas bahwa faktor penyebab kecelakaan pesawat angkasa yang berhubungan dengan perangkat lunak, pesawat yang mengalami kecelakaan adalah sebagai berikut: Ariane 501, Mars Polar Lander (MPL), Mars Climate Orbiter (MCO), SOHO (Solar Heliospheric Observatory), dan Titan/Centaur/Milstar.

Untuk menghindari terjadinya kecelakaan di masa yang akan datang, maka diperlukan perubahan-perubahan dan teknik-teknik baru, menerapkan praktek rancang bangun dan pengembangan perangkat lunak dengan menerapkan teknologi baru, serta persamaan persepsi dalam tim untuk membuat perubahan-perubahan yang dibutuhkan.

Tidak ada komentar: